24 September 2009

membencimu

rasanya lama-lama aku membencimu
membenci gelak tawamu yang terdengar di belakangku
membenci wangi parfummu yang menyeruak ketika kau datang
membenci pelan senandungmu saat kau mengerjakan tugas-tugasmu
membenci rasa kehadiranmu setiap aku bersandar di kursiku



Aku duduk menghadap meja gambar A1 yang penuh dengan tempelan kertas-kertas. Sudah seminggu berkutat dengan tugas ini, tapi hanya coretan-coretan tidak jelas yang aku hasilkan. Aku melirik jam tanganku, jam 8 pagi. Masih ada cukup waktu untuk membuat beberapa alternatif desain sebelum dosen pembimbingku datang jam 3 sore nanti, mudah-mudahan.


Sebenarnya, tugas kali ini tidak berat. Harusnya sebagai orang yang sudah 2 tahun berkarat mendekam di studio perancangan arsitektur, seminggu kemarin sudah lebih dari cukup untuk menyelesaikan desain yang diminta. Dan harusnya juga, aku tak perlu ada di studio ini sekarang. Itu kalau desainku sudah beres dan sudah disetujui oleh dosen. Sayangnya, kenyataan berkata lain.


Cukup bercerita tentang mengapa aku terjebak di studio ini sekarang. Yang sebenarnya ingin kuceritakan adalah tentang dia. Itu lho, orang yang baru saja tiba. Dia yang datang dengan gaya cueknya, berkalung headphone sambil menenteng helmnya. Dia yang setiap kali datang selalu berhasil menghapus semua pikiran tentang desain yang bahkan belum sempat kucoretkan di kertas.


Masalahnya, posisi meja gambar aku dan dia di studio saling membelakangi. Jadi kalau aku duduk di depan meja gambarku, dibelakang punggungku akan ada dia yang duduk membelakangiku, menghadap meja gambarnya sendiri. Dan duduk berpunggung-punggungan dengan dia sama sekali tidak membantu memberi kemajuan pada tugas desain kali ini, atau tugas yang mana pun.


Aku sudah hapal bagaimana hari-hari ini akan berjalan. Kami duduk berpunggung-punggungan, dan sepanjang hari aku menikmati keberadaannya. Aku menanti suaranya ketika menyanyikan lagu-lagu dari mp3 playernya. Aku menikmati gelak tawanya saat dia menertawakan lelucon dari teman-teman yang lain. Aku tak pernah bosan ketika parfum yang dipakainya tercium oleh hidungku. Ketika semua itu tak ada, yang aku perlu hanya bersandar di kursiku. Dan aku bisa langsung merasakan kehadirannya di belakangku, walau hanya punggungnya yang terasa dekat.


Hm, sebenarnya aku menikmati ini semua.

23 September 2009

fly the rain!

i dreamed i was a speck of dust
in a beautiful puffy cloud
a warm and comfy home forever
high above the ground

but then the darkness swallowed the light
the sky began to groan
and my mother ship spit me out on a raindrop of my own

but i was not alone in flight
i saw others on their rain
one hit a bird, died instantly
one collided with a plane

right then and there i made up my mind
i wouldn't let life just happen to me
i took control, i fought the good flight
nobody can take that away from me

so you can sit back
and ride your raindrop
to wherever it may fall
or saddle up like me
and fly the rain
have no regrets at all


diambil dari e-book berjudul 'fly the rain'
karya robert robinson

just love it x)

22 September 2009

impian, cita-cita, or so..

akhir2 ini sering ngomongin, ngebaca, ngedenger
tentang mimpi, cita-cita, harapan
tentang satu waktu yang berbilang tahun ke depan
bukan saya sih yang ngomongin,
teman-teman sejurusan
partner satu kepengurusan
dan juga sahabat-sahabat setia

mereka membicarakan tentang cita-cita
yang akan dilakukan nanti
yang ingin dicapai
yang menjadi motivasi

dan semua omongan tentang impian dan cita-cita itu
menggelitik
menyentuh benak
sedikit menohok
dan banyak menyadarkan

pantas akhir2 ini hidup terasa biasa
jelas saja belakangan ini hari-hari terlewat begitu saja

aku ternyata tak punya mimpi
aku tak punya cita-cita untuk dikejar
bahkan yang paling sederhana

baik,
karena perubahan menuju lebih baik dapat dilakukan kapan saja
mari kita buat daftar mimpi yang akan dikejar
atau,
daftar impian yang akan dicapai
(optimis dong!)

....

....

.
.
.
.
.
.
.
.
.

apa ya?

hah,,maaf
memang saya menyedihkan

biar dipikir dulu,
nanti disambung lagi

20 September 2009

..yang terlupakan

ah,
saya memang bukan orang yg konsisten, haha


ud berapa taun cb,
blog ini ga diurus?

untung masi ketemu
mau cb mulai diisi lagi..
*hmm,,

(kalo ga malas,haha)

we'll see :)